Bekerja Terlampau Lama Tingkatkan Resiko Sakit Jantung

Bekerja keras untuk masa depan, itu mungkin apa yang biasanya dilakukan orang. Ini, bagaimanapun, dapat membantu bagian keuangan, tetapi menurut penelitian tidak terlalu baik untuk kesehatan.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam European Heart Journal, misalnya, melihat ketika seseorang bekerja terlalu lama dalam satu hari akan ada peningkatan yang signifikan dalam risiko denyut jantung tidak teratur (fibrilasi atrium). Dampak risiko kardiovaskular lainnya seperti stroke dan serangan jantung juga meningkat. Pemimpin studi Mika Kivimaki, dari University College London, menemukan setelah meneliti data dari sekitar 85 ribu orang di empat negara. Dari hasil analisis diketahui mereka yang bekerja lebih dari 55 jam seminggu memiliki risiko 40 persen lebih tinggi mengalami atrial fibrilasi daripada mereka yang bekerja kurang.

"Kenaikan 40 persen sangat bagus untuk mereka yang sudah memiliki faktor risiko lain untuk penyakit kardiovaskuler seperti usia, laki-laki, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, lemak, merokok, jarang berolahraga, atau memang mereka memiliki kondisi jantung "dengan Science Daily, Senin (2017/07/31).

Mengapa hal ini terjadi menurut peneliti mungkin karena tingkat stres yang lebih tinggi dialami oleh orang yang bekerja lama. Ketika tubuh ditekankan dalam jangka panjang akan ada respon otonom dalam tubuh yang mempengaruhi denyut jantung.

Selain itu, tingkat stres yang lebih tinggi juga dapat dikaitkan dengan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat.

"Studi www.carakuhidupsehat.com sebelumnya telah menemukan bahwa stres sering pelopor dari episode aritmia," katanya Mika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulit Dari 6 Buah-Buahan Ini Bermanfaat Untuk Kesehatan, Lho!

3 Cara Untuk Mencegah Kanker Kulit Sejak Dini

Simak Bahaya Penyakit Cacingan Pada Anak